Bandar Lampung – KPU Kota Bandar Lampung terus melakukan sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Kali ini dalam program yang bertajuk “KPU Goes to Pesantren”, yang dilaksanakan di aula pesantren Madarijul ‘Ulum, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, Selasa, (3/05/2018).
Selain sosialisasi pemilihan, para santri diajak menonton video dokumenter sejarah pemilu dan animasi tata cara memilih di Tempat Pemungutan Suara. Tim yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari komisioner KPU Kota Bandar Lampung, Fadilasari dan Fery Triadmojo, sekretaris Jainudin, para staf, didampingi oleh pimpinan pondok pesantren Madarijul ‘Ulum.
Di awal acara, komisioner KPU Kota Bandar Lampung, Fadilasari, menanyakan kepada 100-an santri yang hadir, siapa saja nama calon gubernur dan wakil gubernur Lampung yang akan dipilih pada 27 Juni 2018 mendatang. Beberapa santri yang tampil ke depan, ternyata sudah tahu siapa saja calon kepala daerah dan wakilnya, berikut nomor urutnya.
“Ternyata para santri juga update terhadap informasi politik kekinian,” kata Fadilasari, yang disambut tepuk riuh para santri.
Ketua Divisi SDM, Parmas, dan Kampanye KPU Kota Bandar Lampung itu menyatakan, sama seperti pelajar SMU, santri yang berusia 17 tahun atau yang belum pernah memilih, adalah pemilih pemula. “Berdasarkan data dari KPU RI, pada 27 Juni mendatang, ada 10 juta anak yang usianya genap 17 tahun. Artinya, jumlah pemilih pemula kita banyak sekali,” ujarnya.
Fadilasari menyampaikan materi mulai dari betapa besarnya peran pesantren dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mendirikan negara, apa arti penting pemilu, dan tips menjadi pemilih cerdas. “Sekarang wujud cinta tanah air bisa kita artikan dengan berpartisipasi dalam memilih pemimpin. Karena pemimpinlah yang akan meneruskan cita-cita pendiri bangsa,” katanya.

Acara semakin meriah dengan penampilan stand up komedi dari tenaga pendukung KPU Kota Bandar Lampung, Wahyu Nita Sari, yang berjudul “Punishment Anak Pesantren”. Para santri yang terdiri dari 50 putra dan 50 putri yang semuanya mengenakan pakaian harian pesantren, tak dapat menahan gelak tawa.
Sebelumnya, dalam sambutan pihak pesantren, yang diwakili ustad Noviardi, mengatakan, pemilihan kepala daerah adalah salah satu program yang harus didukung. “Setiap pemilihan selalu kami sarankan santri disini menggunakan hak pilihnya. Sementara soal siapa yang dipilih, kami serahkan pada pribadi masing-masing,” katanya.
Diakhir acara, perwakilan santriwan dan santriwati diminta menyampaikan ajakan sosialisasi kepada teman-temannya, berdasarkan materi yang sudah disampaikan oleh komisioner KPU. Peserta yang berani tampil diberikan souvenir berupa kalender dan mug dari Mahan Demokrasi KPU Kota Bandar Lampung.
(Wahyu Nita Sari)